Inspiratif dari seorang siswa." Ikrom"
MALES
Toxicnya orang jenius
"Kue iso krom, mukur kue ki males, kuilah penyakitmu." Ucap Bapakku saat aku baru saja pulang dan membawa piala juara 1 cabang hifzil 1 juz pada MTQ tingkat distrik.
Malas, kata yang sangat mudah di ucapkan oleh bibir kita, hanya ada dua suku kata, ma-las. Kata inilah yang selalu muncul dipikiran orang ketika ada hal yang menurutnya menyengsarakan. Disuruh belajar, males, ngaji, males lagi, nulis, males, baca, males, nyuci baju, males, ngantar buku kekantor males, main mobail lejen, rajin. Mengapa hal yang selalu mendapat kata males itu sebenernya hal yang bermanfaat, itu adalah mindsetnya manusia yang selalu mengunggulkan nafsunya ketimbang akalnya.
Disaat muncul dipikiran seseorang untuk belajar karena besok ujian, mayoritas orang akan mengatakan 'males' kemudian ia bermain mode ranked di mobail lejen. Mengapa hal itu terjadi? Itu karena nafsu, nafsu adalah hal yang identik dengan yang menyenangkan. Lawan dari nafsu adalah akal, kebanyakan orang mengatakan hal yang berasal akal itu adalah sesuatu yang menyengsarakan. Nafsu akan menawarkan hal yang manis diawal dan pahit diakhir. Akal adalah sesuatu yang pahit diawal dan manis diakhir. Kebanyakan hanya memikirkan masa sekarang saja bukan masa depan. Apa yang terjadi kemudian? Akhirnya orang tersebut akan pusing saat ujian dan hanya mengandalkan hasil kerja orang lain (nyontek). Jika diawal orang itu akan mengambil buku dan belajar sambil mendengarkan lagu cokot boyo. Dia tidak akan pusing saat ujian.
Malas adalah penyakitnya orang bisa, banyak orang didunia ini yang otaknya cerdas, tapi sayang, dia males. Side effectnya virus males ini adalah anda akan melakukan kesenangan yang sementara. Malas selalu menjadi penghalang munculnya ide ide cemerlang, penghalang menuju kesuksesan, dan hal keren lainnya. Sebenarnya anda bisa, tapi karena malas inilah anda mengatakan tidak bisa.
Dalam biografi tokoh tokoh besar dunia seperti Einstein, Thomas Alfa Edison, Bill Gates, atau presiden Jokowi tidak semuanya menceritakan bahwa tokoh tersebut adalah orang yang cerdas dan punya uang banyak sehingga ia mudah menjadi orang besar, mereka adalah orang yang kurang mampu, pinternya biasa biasa saja, namun mereka berani untuk meninggalkan kesenangan sementara, kemudian mereka bersungguh sungguh hingga mereka berhasil. Mereka tidak pernah mengatakan males, atau nggak bisa... Tapi mereka yakin dan bersungguh-sungguh hingga mereka menembus batasannya. Bill Gates, pernah merusak komputer di sekolahnya, hingga ia harus menerima hukuman, ia dikatakan tidak bisa menggunakan komputer, tapi sekarang, dia menjadi raja software didunia. Pikirkan apa yang dia lakukan hingga ia seperti itu.
Ini juga ada pada diri anda, anda adalah orang yang bisa, namun anda cenderung males, anda mengatakan diri anda sendiri tidak bisa. Anda bisa menjadi orang yang lebih hebat dari tokoh tokoh yang tadi saya sebutkan, anda sekarang sudah bisa belajar, memegang smartphone canggih hingga anda menjadi sangat mudah mendapatkan informasi, sudah ada penerang dikamar anda untuk membaca buku, kalau begitu apa yang kurang? Jika anda menyembuhkan penyakit malas anda, i'm sure anda akan menjadi orang besar besok hari, anda akan jadi panutan, biografi anda akan dicari di Google oleh siswa MTs yang mendapat tugas mencari teks biografi, dan kita stop dulu berimajinasinya. Sekarang pikirkan apa yang menjadi passion kita, apa hobi kita, anda juga penting untuk mengatakan anda sendiri bodoh, kalau perlu suruhlah orang lain untuk mengatakan anda bodoh, itulah yang akan membantu anda untuk tidak berkata 'males'. Dan satu lagi yang penting, yakinlah anda bisa
.
.
.
.
.
.
Guruku pernah mengatakan
"Jika kamu mengatakan 'tidak bisa' maka semesta akan mengatakan pada dirimu tidak bisa, jika kamu mengatakan 'bisa' semesta juga akan mengatakan dirimu bisa.
