NUansa.UMT

Kang Hasan Sang Penjaga Lisan

motivasi dan informasi

Dalam sunyi sebuah pagi, ada seorang lelaki sederhana yang dikenal penduduk kampung bukan karena hartanya, bukan pula karena kedudukannya, melainkan karena kelembutan lisannya. Ia bernama Kang Hasan, seorang pedagang kecil di pasar yang tutur katanya menyejukkan hati, bahkan saat berhadapan dengan orang yang membentaknya. Tak pernah sekali pun terdengar darinya kalimat yang menyakiti, apalagi fitnah atau ghibah. Di tengah hiruk pikuk dunia yang penuh suara, Kang Hasan memilih diam bila tak ada manfaat yang bisa ia ucapkan, Orang-orang sering berkata, “Kang Hasan itu seperti air di padang gersang, lisannya menyejukkan.” Padahal, ia hanyalah seseorang yang memahami dengan sungguh sabda Nabi ï·º, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bagi Kang Hasan, menjaga lisan bukan sekadar perkara adab, tapi jalan menuju keselamatan. Ia percaya bahwa satu kata bisa menumbuhkan cinta, tapi satu celaan juga bisa menghancurkan Persaudaraan. Maka ia menjaga lidahnya seperti menjaga harta paling berharga sebab ia tahu, luka akibat kata-kata lebih lama sembuhnya dari luka sebatan pedang, Tak sedikit yang mencibir sikap diamnya. Tapi Kang Hasan membalas dengan senyum. Ia tahu, diamnya orang beriman seringkali lebih lantang dari teriakan orang yang lalai. Dan dari lisannya yang bersih, mengalir doa-doa yang tulus, mengangkat derajatnya di hadapan manusia dan Rabb-nya.

Pagi itu juga, saat saya sedang mengendarai sepeda motor, bertemu dengan Kang Hasan, yang masih sibuk melayani pelanggan dipasar, terlihat sikap santun dan ramah kepada setiap pembeli membuat orang-orang melewati jalanan pasar itu mampir dan duduk dilapak  kang hasan, ada juga yang tidak membeli apa-apa Cuma sekedar duduk, dan ngobrol kepada kang hasan, yang hanya senyum dan sedikit sekali komentar untuk membalas kata-kata atau kalimat dari orang yang mengajak nya berbicara, sangat sedikit kita menjumpai orang seperti kang hasan di dunia ini , sedikit berbicara banyak senyum nya

Demikianlah, Kang Hasan menjadi pelita. Bukan karena banyak bicara, tapi karena ia menjaga satu hal yang paling ringan diucap, tapi paling berat hisabnya, lisan ini memang tidak bertulang, namun saat salah dan tidak tepat dalam menempatkan posisi nya maka rasa tusukanya ini sakitnya bisa tujuh keturuan tidak hilang, kita kadang tidak menyadari dalam canda dan gurauan terhadap teman-teman di kantor, atau ditempat kita masing-masing, ada celetukan kata menjadi kalimat yang menyakiti hati lawan bicara kita, menyayat perasaanya sehingga menoreh rasa sedih dan gulana dalam jiwa nya, terkadang juga pada pasangan kita tidak sedikit orang mengalami keretakan dalam rumah tangga bahkan perpisahan dan perceraian akibat kata-kata yang tidak tepat pada posisinya.

Sering terjadi dilingkungan kehidupan kita perkra lisan memang sulit dikendalikan, contoh kecil saat ketika kita mendapat kan surat undangan resepsi pernikahan atau hajatan lalinya dari kerabat atau tetangga kita dikampung, lebih banyak mana ucapan terimakasih atau komentar lebih terhadapa kertas undangan yang diberikan kepada kita, “mmmm alah..undangan seperti ini berapalah harganya...” walau hanya setakat ucapan demikian itu tapi sudah cukup syarat untuk menoreh luka dan dosa pada diri kita, bagaiman....apakah kita pernah melakukan hal demikia...

Tak hanya itu, ke esokan harinya pas tepatnya kita berangkat ke tempat resepsi hajatan itu, juga tak sedikit diantara kita yang lebih banyak komentarnya daripada rasa syukurnya, barangkali ketika kita sampai, yang pertama kali dituju adalah tempat juadah hidangan disiapkan, ini juga bisa menjadi sasaran ladang dosa bagi kita, tidak jarang diantara kita yang mengomentari, mulai dari piring yang basah karena tidak dilap kering oleh panitia hajatan, bergeser kepada nasi yang dikomentari “..nasi nya kuning, keras dan kurang mateng dan lain-lain”...hh...belum lagi ketika mengambil sambel dendeng yang tipis seperti daun, ....bahkan ketika duduk mau makan saja sempat kita melontarkan komentar kepada kedua mempelai yang sedang duduk bersanding dengan indah cantik dan tampan, .....mmm kenapa lah pengantin nya jadi tidak bagus, dengan dandanan seperti itu, padahal kalau tidak didandani pengantinya cantik, ni andam dari mana laaa...yang dipakai....samapai segitu terkadang kita berkomentar, belum lagi permasalahan berkat yang hanya isinya tumisan Mi atau hanya telur rebus saja...hhhhh... jika dihitung-hitung bisa hangus tiket kita menuju syurga hanya karena dengan kalimat  yang keluar dari lisan kita.

Menjaga lisan adalah bagian dari tiket untuk menuju syurga, dalam potongan hadis saya pernah membaca diantara golongan orang yang dirindui syurga adalah mereka orang yang menjaga lisan Hafidzil lIsan...bahkan dalam Al-Qur’an juga disebutkan salah satu penyebab terjerumusnya manusia masuk kedalam Neraka karena waktu didunia tidak menjaga lisan dan senagn berbicara yang tidak ada manfaatnya Wakunna Nakhudu Ma’al Khoidin...

Terimaksaih kang Hasan yang telah memberikan ilmu dan pelajaran berharga lewat sikaf dan prilaku, semoga kang Hasan tetap sehat, berkah dalam usaha dan bahagia bersama keluarga....

                                                                                                                   #SudutkotaSelatpanjang





Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

PUISI

CERITA

UMT.CSH

Di balik kacamata Rose-Tint

Di sebuah warung kecil, seorang perempuan duduk dengan tenang. Sore itu tidak membawa keistimewaan apa pun, hanya angin yang lewat perlahan,...

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.