Pertandingan 17 an sedang berlangsung, walau pun pelaksanaanya tidak pada tanggal Tujuh Belas, lebih tepatnya lomba Dua Puluhan, tapi semangat nya Mas Syahrul tetap membara dalam mengisi kegemberiraan di bulan Agustus, semangat kemerdekaan nya terus membara membakar semangat teman-teman yang lainya, sehingga sangking semangatnya ada dua puluh perlombaan bisa diselesaikan dalam satu hari, walau saya sempet khawatir kalau tidak siap, harus memakan banyak waktu dan menyita hari efektif pembelajaran tentu akan berhadapan dengan Kepala Bidang Akademik yang beberapa hari ini sibuk nya luar biasa mengikuti diklat kepegawaian yang baru lulus dan meneriman SK minggu lalu.
Dalam kekhawatiran itu, saya harus terlihat tenang untuk lebih profesional dalam mengendalikan Empat Ratus Pasukan perlombaan Gebyar Agustusan yang diselenggarakan oleh OSIM MAN 2 Kepulauan Meranti Tahun ini, Ibuk Emawati rekan Kerja Ku menyuguhkan Secangkir Kopi untuk mengikis rasa lelah yang mungkin dia Risih Melihat saya Mondar Mandir di depanya, suguhan yang ikhlas ternyata benar, memberikan efek refleks untuk saya lebih tenang dalam mengendalikan dua puluh perlombaan itu.
Sambil nyeruput Kopi saya menikmati permainan rakyat itu, ada makan kerupuk, dengan tali yang mengikat terhubung ke ibu jari kaki sebelah kanan membuat sulit para peserta meraih juara, tapi lagi-lagi usaha tidak mengkhianati Hasil, setiap perlombaan pasti ada pemenangnya, ternyata perlombaan ini memberikan makna dan hikmah dalam merumuskan keberhasilan dalam kehidupan, untuk berdiri kokoh dan meraih cita kebahagian ternyata harus seimbang (antara duniawi dan ukhrowi), berdiri tegak diatas kaki yang seimbang, walau setiap langkahya selalu tidak beriringan namun memiliki tujuan yang sama.
Lomba lari karung pakai helm, juga tidak kalah seru, ada yang sampai ngguling, dan nggulung-nggulung untuk sampai ke garis finish, yang loncat-loncat sampai tersungkur tapi untungnya pakai Helm.. Ternyata helm memang benar-benar memberikan keselamatan dan perlindungan saat kepala kita terbentur kepada sesuatu benda yang keras, ada bang Ezi dari kelas XII IPS, A yang paling banyak nggulung-nggulung dan Ngguling, berusaha sebisa mungkin untuk sampai ke garis finish, jatuh bangun, Kubangan lumpur tak di hiraukan, memang semangatnya luar biasa tidak diragukan lagi, katanya tidak sebanding dengan perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah dan menjemput kemerdekaan, jiwa militan bang Ezi memang tidak diragukan, dan saya bangga sebagai Guru PKn di Kelas nya.
Perlombaan berakhir pada sore hari, tepatnya pada pukul 16,20 Wib, saya masih berada di madrasah sambil menemani Rekan-rekan osim, ada Arnan sama kang syaroful masih ngusung-ngusung Saond Sistem, Arnan yang sambil menggulung Kabel speaker itu tiba-tiba ngomong, " Pak... Perjuangan belum Selesai.. " Karena besok hari nya masih ada perlombaan ya itu lomba hafalan asmaul husna dan lagu-lagu religi, kang sayaroful dan Arnan ini tenaga serba guna, mereka berjuang tanpa rasa pamrih, datang paling awal, karena harus menyiapkan segala sesuatu nya untuk perlombaan, dan pulang paling terakhir, karena harus mengemas peralatan untuk tetap terjaga, sehat selalu kang Syaroful sama Arnan mereka ibarat seperti besi dalam beton, tidak kelihatan tapi menguatkan, perlombaan akan dilanjutkan esok hari, dan sampai jumpa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar