NUansa.UMT

NASI GORENG YANG TERTINGGAL

motivasi dan informasi
        Dua puluh sembilan Ramadhan telah dilalui, beberapa hari terakhir ini saya tidak buka puasa dirumah, bersama istri, anak, dan mertua yang kebetulan ramadhan dan ber hari raya di kediaman kami, sudah hampir empat bulan tinggal serumah, mulai dari buka puasa bersama rombongan ulama dari ibu kota negeri melayu ini di  pondok berkah "nama rumah makan " dengn menu sangat mewah, ada asam pedas ikan senangin, sambal saos tiram ikan kakap, tidak lupa goreng ikan asin gunjing dan sambel petai, di lengkapi cecah kangkung sebagai masakan khas melayu. 
      Beberapa hari berikutnya dilanjutkan, buka bersama dengan rekan-rekan Organisasi Siswa Intra Madras (Osim) yang di awali dengan berbagi Ratusan takjil gratis di Dua desa, terasa nikmat nya Ramdhan dengan Berbagi, lanjut buka bersama di kediaman kyai Dewan kami menyebutnya, sederhana saja cukup untuk mewarnai kebersamaan kami, duduk bersama orang-orang sholeh terasa sejuk dan nyaman, Ada Ketua MUI, Pimpinan Pesantren, dan rektor Perguruan Tinggi, namun saya tidak bisa terlalu lama karena harus mengisi tausyiah Ramadhan di Surau Taufik. 
    Sehari setelah nya lanjut buka bersama di kecamatan Tebing Tinggi Timur, di rumah sahabat icap, yang baru saja bai'at menjadi Banser, sehari setelah ini saya lanjut buka puasa bersama sahabat-sahabat calon pemimpin dan pengusaha, dimasa depan, yang setahun lalu pernah duduk di bangku sekolah dan saya wali kelasnya, tak hanya sebatas wali, murid dan guru tapi kami lebih akrab dan bersahabat. 
     Ada irma suryani, dulu sebagai sekretaris di kelas, karena paling rajin menulis, dan banyak prestasi akademik yang diraih, mulai dari sang juara di sekolah, tingkat kabupaten sampai tingkat provinsi di berbagai cabang perlombaan, dan sekarang sedang menyelesaikan study kebidanan di salah stau perguruan tinggi di wilayah Sumatra Barat, sekarang sudah terlihat, lebih dewasa dari sebelum nya, namun masih tetap perhatian sama temen-temen seangkatan nya waktu masih seragam Abu-abu. 
     Ada Tiara yang juga mahasiswa di salah satu universitas di provinsi Riau, kelihatanya lebih senang menghitung dan menganalisis, ntah jurusan apa yang di tekuni nya saya lupa bertanya karena sangking sanang nya kami berbagi aneka ragam cerita dari masing-masing, dan saya sebagai pendengar setia, tak lama kemudian pesenan minum kami pun sampai, sambil nyeruput es kuku Bima susu, saya pun lanjut mendengar cerita mereka. 
     Disamping saya ada Kang Said, dan irawan sekarang sudah jadi saudagar, keluar masuk ke negri jiran mungkin bisnis ikan, karena bebrapa waktu lalu saya sering membeli ikan sama kang said, sudah menjadi pembisnis sukses, kelihatan nya seneng megang duit ringgit juga, irwan sedang meniti karier di perusahaan ternama di kota dumai juga sudah sukses, "..terimkasih kang said,. Saya sudah di traktir.. . 🤣🤣
     Ada silvia yang duduk didepan saya sifat ke ibuanya masih terpancar sampai sekarang, tidak pernah memiliki rasa benci terhadap teman-teman nya, dan selalu menebarkan senyum dan kebaikan walau terkadang masalah sering menghadang, namun tidak pernah menyurutkan raut senyum di wajah nya, sama dengan mbak Izah yang duduk di samping nya, selalu sabar dan mengayomi teman-teman nya ketika usil dan slalu caper (Cari Perhatian), dari dulu sampai sekarang tidak jauh berbeda mungkin sudah menjdi karakter. 
      Agus Dian Eka Saputra, sudah lama tidak berkabar, mungkin sudah jadi pemain sepak bola terkenal karena dulu waktu disekolah sering ijin mengikuti beberapa kompetisi sepak bola, hhhh.. . Atau bisa jadi sudah lulus menjadi team Nas. 🤗🤗, Nurhayati sering tinggal di kota, HP ny paling mahal dan ber merek, kata kang said HP. Kopak di sambut oleh irwan katanya merek ipong alias I-Phone, camera nya sangat jelas, sehingga sering pindah tangan untuk jeprat-jepret, saya sendiri bingung cara memakai nya maklum Belum pernah megang HP canggih.. 😂😅. 
    Terakhir ada Muhammad Irhan yang dari tadi kelihatan sabar, harus menunggu lama karena pesanan nasi goreng nya tidak kunjung sampai, hingga kami sudah selesai makan, mahasiswa jurusan teknik masin itu memang benar benar di uji kesabarannya di malam terakhir ramadhan ini, namun raut wajah ikhlas Irhan tetap tenang dan selalu tersenyum mudah-mudahan  ini pertanda baik, pertanda Irhan mendapatkan malam kemuliyaan (Lailatul Qodar) dengan Nasi goreng yang Tertinggal. 
    Dari 40 orang hanya 10 yang bisa ngumpul, mungkin karena belum ada kesempatan, macet ketika pulang mudik, ada yang mengasuh anak, jauh di rantau, kecapean buat dodol. #Selamat menyambut Hari raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Dan Batin.... 
Share:

Related Posts:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

PUISI

CERITA

UMT.CSH

BERTAMU di RUMAH SAHABAT TIONG HOWA

motivasi dan informasi Perbedaan Agama, Suku dan bangsa bukanlah Penghalang, Melainkan Kesempatan Untuk Belajar dan Menghargai Keberagaman. ...

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.